pqweenzha

contoh media pembelajaran 3 dimensi yang lain yaitu melalui boneka jari, melalui dongeng yang tokoh di dalamnya di bonekakan, contoh dongeng

Gajah yang Pintar

Ada seekor gajah, tubuhnya tinggi, besar, dan gemuk. Belalainya panjang dan kuat. Sepasang gadingnya besar lagi kokoh.

Gajah itu sangat baik hati. Tidak jarang dia memberikan makanan kepada binatang- binatang yang lainnya yang kelaparan. Memberikan pertolongan kepada mereka yang menderita kecelakaan dan kesusahan.

Pada suatu hari, gajag itu mengadakan perjalanan jauh, berkeliling-keliling hutan. Beberapa lama dia berjalan, hingga sampai menemukan harimau yang sedang kesakitan, karena kerobohan pohon yang sudah lapuk.

“ Gajah.. Gajah.. toloong aku!!” pinta harimau sambil menahan kesakitan.

Mendengar teriakan harimau minta tolong, gajah itu langsung mengangkat pohon yang menindih harimau itu denagn belalainya.

“Terima kasih kawan, seandainya kamu tak segera datang menolongku , mungkin aku sudah mati karena himpitan pohon itu, sekali lagi terima kasih.” Ucap harimau

“ Sama-sama, bukankah sesama binatang harus saling tolong menolong”, jawab gajah merendah.

“ Tapi bagaimana sampai kerobohan pohon yang besar ini? ”, tanya gajah

“ Pada awalnya saya berjalan-jalan untuk untuk mencari makn, tapi belum sampai aku mendapatkan makanan, aku sudah merasa lelah. Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti sejenak, melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah pohon yang sudah kering ini. Ketika ada angin, tiba-tiba pohon roboh dan menimpa diriku. Begitulah ceritanya, “ jawab Harimau.

“ Bila begitu, kamu harus bersyukur karena kamu masih bisa selamat dan hanya mengalami luka- luka sedikit, “ kata gajah.

“ Ya..yaa..kamu benar. Karena rasanya tak mungkin ada binatang lain yang sanggup menolongku untuk mengangkat phon sebesar ini, selain dirimu.” Seru Harimau

“ Sudahlah, kita hidup harus saling tolong menolong “ sahut gajah

Demikianlah, meskipun gajah memilki kekuatan yang sangat besar sekali, yang takkan mungkin dimilki oleh binatang- binatang lainnya, namun ia tetap rendah hati, tak menyombongkan diri. Setelah itu, sang gajah pun mohon diri kepada harimau meneruskan perjalanan.

Tidak jauh dari tempat itu, di dekat bukit sebelah sana, seekor kancil sedang asyik menikmati buah- buah mentimun di kebun pak tani. Beberapa buah mentimun telah dimakannya.

“ Perutku kini sudah kenyang,sekarang aku harus mencari air untuk minum”, Kata kancil.

Si kancil segera meninggalkan kebun itu. Ia berjalan ke arah sungai. Pikirnya didalam hati, ia dapat minum air denagn sepuas-puasnya. Tapi yang ditemuinya? Setelah berjalan sampai ke sungai,ia tidak mendapatkan air sedikitpun disana. Karena saat itu musim kemarau, air sungai menjadi kering. Sehingga tak ada air yang dapat dijadiakn untuk membasahi tenggorokannya yang mulai kering.

Dengan langkah agak gontai. Wajah sedikit sayu dan kesal, si kancil berjalan berkeliling hutan untuk mencari air minum. Beberapa kali ia harus kecewa karena ketika tiba dipinggir rawa, juga tak memperoleh air sedikitpun. Demikian pula ketika ia sampai di tepi danau, ternyata danau yang biasanya airnya melimpah, kini telah kering

Satu- satunya yang belum di kunjungi si kancil adalah sebuah kolam besar yang beradadi tengah hutan.

“ Nah, sekarang aku harus cepat- cepat pergi ke kolam itu, mungkin disana aku akan mendapatkan air minum yang cukup!” kata kancil dalam hati.

Setelah beberapa saat si kancil brjalan melewati padang ilalang dan pohon-pohon jati, tibalah dia di kolam itu.

“ Ternyata benar dugaanku, masih ada air dalam kolam ini, walau tinggal separuh dan wah cukup dalam juga “, guman si kancil.

Kolam itu sebenarnya danau kecil yang cukup dalam ketika pada musim kemarau ainya tinggal separuh sehingga keadaannya seperti sumur besar dengan  dinding terjal.

Tanpa berpikir panjang si kancil langsung terjun kedalam kolam. Hatinya sangat gembira mendapatkan air minum banyak sekali. Ia minum dengan sepuas- puasnya. Tenggorokannya kini telah basah. Saat itu pula, tenaganya terasa pilih kembali. Badannya kini menjadi segar.

Namun apa yang terjadi kemudian? Tindakannya masuk kolam itu merupakan tiindakan yang sangat ceroboh. Ia tidak berfikir bagaimana caranya naik ke atas bila ia sudah ada di dalam kolam. Kolam itu cukup dalam dan dan tak ada tangga tangga untuk digunakan naik. Beberapa kali si kancil mencoba untuk memanjat dinding kolam yang terjal, tapi tidak bisa sampai ke atas.

“ Tolooong..Tolooooong!!”, teriak si kancil

Si kancil tidak bisa berbuar apa-apa. Dia hanya bisa berteriak-teriak minta tolong.

“Tolooong..Tolooong aku!!!”. Teriak si kancil berusaha meminta pertolongan.

Teriakan si kancil rupanya di dengar oleh sang gajah yang kebetulan sedabg berjalan lewat tempat itu.

“ Hai siapa yang ada di kolam??” tanya gajah

“ Aku si kancil sahabatmu “, jawab kancil

“ mengapa kau berteriak- teriak minta tolong!”  tanya gajah

Si kancil tidak nsegera menjawab. Dia berpikir untuk mencari lasan. Rupanya ia tidak mau mengatakan apa yang terjadi sebenarnya. Sebab, bila ia mengatakan apa yang terjadi sesungguhnya, pasti ia akan disalahkan oleh gajah karena kecerobohannya. Ia akan meminta gajah untuk turun ke kolam dan dari punggung gajah itu ia akan naik ke atas kolam

“ Tolong aku mengangkat ikan ini” Maka si kancil pun lalu menjawab

“ Apa kamu memperoleh ikan yang besar?” sahut gajah

“ benar-benar!, aku memperoleh ikan yang sangat besar sekali” jawab kancil dengan penuh semangat.

“ Tapi bagaiman caranya aku turun kebawah?” tanya gajah.

“ sebaiknya kamu langsung terjun saja kesini, sebab bila tidak cepat- cepat kamu turuni, nanti ikan ini lepas!” jawab kancil

Gajah berfikir sejenak. Ia berpikir bis asaja ia turun tapi bagaimana caranya naik lagi.

“ Cil.. mana ikan yang kau peroleh itu?” tanya gajah

“ Cepat ada di sepasang kakiku.” Kata kancil

“ kalau aku menolongmu cil, bagaimana nanti caranya aku naik dari dalam kolam yang dindingnya terjal ini?” tanya gajah

Kini kancil tediam. Ia tak menyangka gajah dapat berfikir secerdas itu. Tidak seperti dirinya yang karena kehausan buru- buru terjun ke kolam tanpa memperhitungkan akibatnya.

“ kau hendak memanfaatkan aku ya cil?, hendak menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?” tanya gajah

Kancil terdiam

“ kamu memang harus diberi pelajaran cil” kata gajah sambil berjalan meninggalkan tempat itu.

“waduh pak gajah tolooong akuu!!!!”, teriak kancil minta pertolongan.

Kancil jadi putus asa . air kolam memang tidak menenggelamkan dirinya  hanya  sebatas lehernya. Tapi lama kelamaan di tempat itu akan mebuatnya mati kedinginan.

“ Ampuuun..Toloooong..Tolooong!”

Hingga menjelang sore tak ada binatang yang mendengar teriakan kancil. Kancil sudah hampir mati kaku karena kedinginan.

“ Adu celaka! Aku benar benar akan mati di tempat ini “kata kancil ketakutan

kancil benar benar ngeri membayangkan akhir hidupnya di tempat itu.lalu kancil berteriak keras-keras.

“ hai langit dan bumi, hai binatang yang ada di hutan, aku bersumpah tidak akan memanfaatkan binatang lain untuk kejahilan maupun kepentinaganku sendiri, kecuali…!”

Ketika mengucapkan kata kecuali , kancil sengaja mengecilkan volume suaranya sehingga hampir tak terdengar.

Tak di sangka gajah tiba-tiba muncul di tepi kolam. Kiranya gajah sejak tadi sudah berada di tempat itu dan sengaja menyembunyikan diri. Ia penasaran begitu mendengar ucapan lirih si kancil

“ kecuali apa cil??” tanya gajah tiba- tiba.

Kancil terkejut mendengar dan melihat kemunculan gajah yang tiba- tiba.

“ Oh pak gajah engkau datang  lagi?” kat kancil heran

“ jawab pertanyaanku cil, kecuali apa cil?” tanya gajah penasaran.

“Anu pak gajah, kecuali terpaksa untuk menyelamatkan diri. Karena sebagai hewan kecil nyawa say sering terancam oleh harimau, srigala, buaya yang jahat.

“ Oh begitu “, sahut gajah

“ sekarang kamu sadar dan berjanji tidak akan berbuat jahil , iseng dan perbuatan lain yang merugikan dan mencelakakan binatang lain?”

“Benar pak gajah”, kata kancil

“Betul?” tanya gajah meyakinkan

“ Betul pak gajah saya insyap eh insyaf!” jawab kancil

“Baiklah sekarang aku mau menolongmu cil”. Kata gajah

Lalu binatanag ini menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap kancil dan mengangakatnya ke atas daratan.

Begitu sampai di atas tanah kancil berkata ambil bersimpuh di depan kaki gajah.

“ Terima kasih pak gajah, saya tak akan melupakan budi baik ini” kata kancil penuh perasaan.

Sejak itu kancil menjadi binatang yang baik. Tidak lagi berlaku iseng seperti yang perna ia lakukan ke[ada binatang- bainatang lain.

contoh media pembelajaran 3 dimensi yaitu bisa dengan menggunakan media plastisin seperti contoh:

dengan media ini kita bisa menjelaskan kepada siswa tentang metamorfosis kupu-kupu

Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.

  • TELUR

Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.

  • Larva (Ulat)

a)      Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.

b)      Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.

c)      Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.

d)     Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.

  • Pupa (kepompong)

Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya. (berkamuflase) . Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya

  • Kupu-kupu

Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.

  • Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa

Perilaku kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan.siang kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan dan berproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi. Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10 cm- 2 m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.

PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA

Tentu kamu sering memperhatikan berbagai jenis hewan yang ada di lingkungan sekitar kita! Jenis hewan sangatlah banyak, demikian pula jenis makanannya. Makanan hewan dapat berupa tumbuhan atau hewan lain. Ada hewan yang memakan tumbuhan saja seperti rumput, buah-buahan dan bijibijian. Ada hewan yang memangsa hewan lain, yaitu pemakan daging, ikan, atau serangga. Ada pula hewan pemakan segala jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan.

Agar kamu mudah mempelajarinya, hewan-hewan yang memiliki kesamaan dalam jenis makanannya dapat digolongkan ke dalam satu kelompok. Pada bab ini kita akan mempelajari hewan berdasarkan jenis makanannya

  • Jenis Makanan Hewan

Di alam bebas, hewan mempunyai jenis makanan tersendiri. Jenis makanan hewan yang dipelajari adalah makanan yang tersedia di alam. Sumber makanan hewan dikelompokkan ke dalam dua macam, yaitu tumbuhan dan hewan.

Makanan yang berasal dari tumbuhan di antaranya dapat berupa daun, batang, buah, biji-bijian, dan akar atau umbi-umbian. Sedangkan makanan yang berasal dari hewan dapat berupa daging, ikan, tulang, dan serangga.

  • Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Tentunya kamu sudah mengetahui jenis makanan hewan yang berbedabeda. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat digolongkan menjadi

1. Herbivora

Hewan pemakan tumbuhan saja atau disebut herbivora. Herbivora dapat memakan bagian tumbuhan berupa daun, batang, biji dan juga umbi-umbian. Contoh herbivora pemakan rumput dan dedaunan misalnya sapi, kuda dan kambing. Kelinci sangat menyukai jenis umbi-umbian seperti wortel.

Jenis burung ada yang tergolong ke dalam herbivora. Burung pemakan biji-bijian seperti merpati, tekukur dan burung gereja. Ada pula burung pemakan buah-buahan seperti burung beo dan jalak. Biasanya burung tersebut memiliki bentuk paruh yang khas sesuai dengan jenis makanannya

Hewan-hewan yang termasuk herbivora umumnya mempunyai gigi seri dan gigi geraham.Gigi seri berguna untuk memotong-motong makanan sebelum dikunyah. Gigi geraham dengan permukaan yang luas digunakan untuk mengunyah makanan hingga lumat.

contoh

2. Karnivora

Hewan yang memakan hewan lain disebut karnivora. Hewan karnivora yang hidup di sekitar kita seperti anjing dan kucing. Anjing memakan daging dan tulang. Di rumah kucing memangsa tikus, memakan daging ayam dan ikan.

Harimau dan serigala merupakan hewan karnivora yang hidup di hutan belantara. Mereka berburu untuk mendapatkan makanannya.

Bagaimanakah bentuk gigi dan cakar harimau? Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya. Ciri hewan yang termasuk karnivora mempunyai indra penglihat, pencium, dan pendengar yang baik. Hewan karnivora dapat memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular.

Hewan karnivora mempunyai gigi taring dan gigi geraham yang tajam. Gigi taring yang besar. Gigi gerahamnya pun tajam yang berguna untuk mengunyah daging dan tulang. Jenis burung yang termasuk karnivora seperti burung elang dan burung hantu mempunyai cakar juga kuku yang tajam dan kuat.

contoh:

3. Omnivora

Hewan omnivora atau pemakan segala yang sering kita jumpai sehari-hari seperti: ayam, tikus, bebek, ikan, dan lain-lain. Contoh: ayam memakan biji-bijian seperti beras dan jagung dapat pula makan cacing. Ikan memakan tumbuhan air dan cacing yang ada di kolam atau akuarium.

contoh:

Pengertian Media

  • Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.

  • Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
  • Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
  • National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Kesimpulan

  • media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Fungsi media pembelajaran:

  • Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.

Perkembangan fungsi media pembelajaran:

  • Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.
  • Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual.
  • Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Fungsi media

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.

Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena :
(a) obyek terlalu besar;
(b) obyek terlalu kecil;
(c) obyek yang bergerak terlalu lambat;
(d) obyek yang bergerak terlalu cepat;
(e) obyek yang terlalu kompleks;
(f) obyek yang bunyinya terlalu halus;
(f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.
Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Jenis Media Pembelajaran:

  • Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  • Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  • Projected still media : slide; over head projector (OHP), dan sejenisnya
  • Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD), komputer dan sejenisnya.

Kriteria pemilihan media:

  • Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
  • bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
  • Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan.
  • Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan.

Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti:

  • biaya,
  • ketepatgunaan;
  • keadaan peserta didik;
  • ketersediaan;
  • dan mutu teknis.

my profil

Categories

calendar

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031